Juli 04, 2020

Foto Air Panas Gunung Pancar

Sejenak berhenti di gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar dimana wisatawan membayar Rp. 2.000 per orang, wisman Rp. 15.000, roda dua Rp. 1.000, mobil Rp. 1.500 dan bus Rp. 2.500. Di kanan ada trek ke kawasan hutan pinus. Selain hutan pinus, juga ada pohon Beringin, Jamuju, Puspa, Rasamala, serta Saninten. Hidup pula berjenis unggas seperti Ayam Hutan Merah, Elang, Enggang, Jalak, Kutilang, dan Srigunting.



Di ujung jalan menurun setelah kios nangka kami kemudian berbelok ke kiri, dan di sana ada lagi turunan yang lebih tinggi dibanding turunan sebelumnya, dinaungi gerumbul bambu yang cukup lebat. Tidak terlalu panjang jalan ini, dan sebelum lelah kami sudah sampai di kolam Air Panas Gunung Pancar, dimana terdapat ruang rendam tertutup dan terbuka.



Ruang rendam tertutup Air Panas Gunung Pancar ada di bangunan sebelah kanan dengan membayar Rp. 15.000 untuk 30 menit. Lain kelamin bisa masuk bersama, asalkan membawa anak. Kolam rendam terbuka pria ada di sebelah kiri. Kolam rendam terbuka untuk wanita ada di kiri kolam rendam pria. Di kolam rendam terbuka tidak dipungut bayaran.



Kolam terbuka Air Panas Gunung Pancar yang diperuntukkan bagi pria. Pancuran yang mengalirkan air panas tanpa henti ke dalam kolam itu letaknya ada di sebelah kanan. Airnya benar-benar terasa panas ketika pertama kali mencelupkan kaki. Semakin dekat ke pancuran, semakin panas airnya. Sehingga saya pun bergeser ke kiri, menjauhi pancuran.



Di sebelah kanan gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar ada trek tanah diperkeras untuk memasuki kawasan hutan pinus. Ada pula jalan semen yang mengarah ke kanan. Tampaknya asik juga kapan-kapan berjalan di tengah hutan pinus ini.



Di ujung sebelah kanan trek hutan pinus Taman Wisata Alam Gunung Pancar ini terdapat sebuah batu besar dan area terbuka layaknya sebuah tengara. Selain pinus, di kawasan hutan lindung dan konservasi alam yang dikelola PT. Wana Wisata Indah ini juga tumbuh pohon Beringin, Jamuju, Puspa, Rasamala, Saninten.



Di loket ini pengunjung membayar Rp. 10.000 per orang, anak-anak Rp. 3.000, mobil Rp. 4000, dan kendaraan roda dua membayar Rp. 2.000.



Tempat parkir yang lumayan luas, dengan permukaan miring ke bawah. Hanya sedikit kendaraan yang parkir saat itu. Terlihat deretan warung sederhana di sisi kanan area parkir ini.



Warung-warung makanan dan buah-buahan seperti pisang ini jumlahnya cukup banyak, demikian juga toko-toko yang menjual suvenir dan pakaian, yang memberi petunjuk bahwa Air Panas Gunung Pancar cukup ramai didatangi orang.



Buah Nangka matang yang dijajakan di sebuah warung sederhana sempat menggoda saya. Buah Nangka adalah salah satu buah kegemaran saya, meskipun getahnya kadang bisa membuat sakit perut.



Salah satu ruang rendam tertutup dilengkapi bathtub porselen, dan lantai keramik yang cukup bersih. Air panas di sini tampaknya sangat melimpah, sehingga pengunjung bisa selalu mendapatkan air panas yang baru ketika berendam.



Bak rendam Air Panas Gunung Pancar yang satu lagi ini letaknya bersebelahan dengan ruang rendam sebelumnya. Tidak dipisahkan antara ruang rendam tertutup untuk pria dan wanita. Bergantung kepada antriannya saja.



Bagi yang ingin beristirahat sebelum atau setelah berendam, atau menunggu giliran jika pengunjung banyak, tersedia saung atau pondok-pondok terbuka sederhana yang bisa digunakan dengan membayar uang sewa Rp. 10.000 per jam.



Ketika beranjak meninggalkan lokasi air panas, terlihat empat orang yang tengah bergotong royong mendorong rombong menapaki satu per satu undakan yang cukup tinggi. Repot memang jika semuanya dikerjakan secara tradisional.



Parkir dalam di kompleks Air Panas Gunung Pancar yang terlihat kondisi dan lingkungannya lebih baik ketimbang parkir yang ada di bagian atas.



Papan dari lempengan besi berisi tuisan tarif masuk ke kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Di loket ini wisnu (wisatawan nusantara) membayar Rp. 2.000 per orang, wisman Rp. 15.000, mobil Rp. 1.500, bus/truk Rp2.500, dan kendaraan roda dua membayar Rp. 1.000.



Turunan yang cukup curam yang menuju ke area kolam rendam Air Panas Gunung Pancar itu. Meski ada spanduk bertulis 'Terapi Ikan' namun saya tak melihat dimana lokasi kolamnya berada.




Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.
©2024 Ikuti