Juli 03, 2020

Foto JungleLand

Hanya sejauh 25 meter saja kami berjalan kaki dari tempat parkir mobil hingga sampai di bola dunia besar yang terbuat dari logam mengkilap tahan karat bertuliskan JungleLand. Bola dunia ini berada di awal lorong panjang dengan atap sangat tinggi yang membuat saya tak yakin akan cukup melindung orang dari tempias jika hujan lebat turun.



Lorong panjang di JungleLand Sentul Bogor ini berada di kawasan luar yang disebut sebagai downtown JungleLand. Pohon-pohon besar tua berderet di kiri kanan dengan daun-daun yang terkesan menempel pada batang-batangnya, namun lumayan memberi warna hijau di area gersang ini. Sejumlah patung binatang dongeng dan satwa lain berukuran raksasa yang akan menyenangkan pengunjung ikut menghiasi bagian luar lorong ini.



Setelah berjalan beberapa langkah lebih ke dalam lagi, lantai lorong diberi mosaik kuning hijau cerah. Meskipun daun-daun pada pohon terkesan artifisial menempel pada batang-batangnya, namun lumayan memberi warna hijau di area gersang ini. Di sebelah kiri tampak patung berukuran raksasa berupa binatang dongeng dan patung satwa lain.



Mendekati ujung lorong ada tenda informasi yang berada tepat di samping kapal besar. Membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk mendandani setiap restoran agar masing-masing mengusung tema yang mendukung tema utama sebagai JungleLand. Karenanya, harga makanan di sini tentu harus menyesuaikan.



Di ujung sana terlihat nama dan logo JungleLand dan di bawahnya adalah pintu-pintu masuk dan tempat pengecekan karcis. Karena tak masuk saya hanya bisa menduga bahwa kapal besar itu adalah sebuah restoran karena masih berada di area sebelah luar. Patung jerapah besar terlihat di sebelah kiri atas.



Pandangan pada lorong downtown di arah sebaliknya, arah keluar. Lantaran tak berniat masuk ke area permainan, kamiberjalan keluar menuju restoran di awal kami masuk tadi. Sambil berjalan saya sempat miris membandingkan bumi langitnya perbedaan fasilitas antara Jungleland dengan Air Panas Gunung Pancar yang jaraknya tak begitu jauh dari tempat ini. Perbedaaan yang mestinya dijembatani pemerintah setempat.



Jika sedang lengang, lorong downtown ini bisa menjadi tempat buat mejeng. Apalagi jika berlatar patung-patung fantasi berukuran raksasa yang berada di sisi kiri kanannya. Permukaan dinding tembok rendah yang mengelilingi pohon-pohon itu juga bisa dijadikan tempat duduk, meskipun tak nyaman.



Seorang anak muda dengan teman wanitanya yang berhijab dengan memakai rok sampai ke mata kaki tampak berjalan di belakang dua orang wanita muda yang mengenakan celana sependek separuh pahanya. Di sebelah kiri terdapat bangunan bundar dengan patung dua ekor burung berujud unik di puncaknya. Di depannya terdapat sepasang patung etnik.



Pandangan dekat pada struktur bangunan yang menyerupai labu besar dengan patung burung enggang dan yang di bawah kalau bukan lebah mungkin semut. Adanya patung-patung itu membuat pemandangan menjadi hidup dan tak membosankan.



Meskipun terkesan sangat artifisial namun karena bersih dan tertata dengan baik maka tempat ini terasa cukup nyaman. Semoga saja pepohonan di sana sekarang sudah jauh lebih rimbun.




Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.
©2024 Ikuti