Gapura tradisional untuk jalan masuk ke dalam lapangan rumput luas yang berada hanya beberapa meter dari gerbang masuk yang baru saja saya lewati sebelumnya. Setelah turun dari kendaraan, saya berjalan kaki melihat area hijau asri dan terpelihara ini. Di ujung kanan terlihat area paintball, permainan perang-perangan yang memacu adrenalin. Sesaat kemudian saya telah masuk ke sebuah pondok setengah terbuka yang difungsikan sebagai tempat menerima tamu, namun hanya ada seorang petugas keamanan yang berjaga di sana.
Area berkemah berada di seberang lapangan serbaguna Kampoeng Maen Buperta Cibubur, dan tampak cukup memikat. Itu lantaran suasana sekitar area berkemah yang hijau asri tetap terasa teduh dengan pepohonan ramping tinggi meskipun hari sudah mulai beranjak siang. Namun tak terlihat ada tenda yang tengah berdiri di sana.
Seorang ibu tengah berjalan ke arah pondok penerima tamu, dengan latar belakang anak-anak yang tengah bermain di tanah lapang Kampoeng Maen Buperta Cibubur di ujung sana. Mengira ia orang Indonesia, saya menyapanya. Namun ia menjawab dalam bahasa Inggris dan mengaku dari Malaysia. Ia bersama anak-anak dari sebuah sekolah internasional di Jakarta.
Tempat untuk menerima tamu itu, dengan poster dan brosur yang memberi informasi jenis permainan yang tersedia di Kampoeng Maen Buperta Cibubur. Dari brosur yang saya peroleh ada cukup banyak paket permainan yang disediakan di Kampoeng Maen Buperta Cibubur. Jika bingung memilih, biasanya petugas bisa membantu memberi saran berdasar pengalaman dengan grup-grup sebelumnya.
Sebuah spanduk besar dan sebuah spanduk kecil bertuliskan "Kampoeng Maen" dengan logo rumah dan gambar anak-anak sedang bermain, serta panah petunjuk arah ke kanan yg memandu ke arah gerbang masuk di sisi kanan lapang berpagar bambu keliling itu.
Beberapa orang ibu dan bapak tampak tengah mendampingi anak-anaknya yang sedang bermain di area terbuka di sisi kanan kompleks Kampoeng Maen Buperta. Mereka berasal dari sebuah sekolah internasional yang ada di Jakarta. Adanya kasa-kasa yang menggantung diantara pepohonan membantu memberi keteduhan di area ini.
Ornamen roda pedati yang membuat suasana semarak, serta poster yang memberi informasi adanya Kampoeng Maen Fair, menawarkan lebih dari 60 wahana permainan. Kampoeng Maen dikelola oleh swasta dengan menyewa lahan yang dimiliki oleh Buperta Cibubur.
Saat berjalan meninggalkan Kampoeng Maen Buperta Cibubur, terlihat di ujung sana area paintball, permainan perang-perangan ala tentara yang lumayan memacu adrenalin. Sebuah bus wisata tampak parkir di jalanan di sisi kanan area.
Dua menara pandang bertiang bambu beratap rumbia tampak berdiri di samping bangunan pendopo yang cukup besar. Menara di sebelah kanan sedang digunakan oleh sejumlah anak, dengan cara memanjat menggunakan tiang-tiang bambu yang dipasang menyerupai huruf Z bersusun ke atas. Beberapa sepeda atau becak mini bercat merah tampak diparkir berjejer di pinggir bangunan.
Gerbang masuk Kampoeng Maen Buperta Cibubur dibuat bernuansa tradisional, sesuai tema kampung yang diusung sebagai tempat permainan dan pendidikan anak-anak. Tiang gerbang masuk dibuat dari batang bambu berkaki tiga yang dihubungkan dengan bambu-bambu pendek dan diikat tali ijuk, dengan atap daun rumbia yang cukup tebal.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.