Nama dan lambang Museum Serangga TMII pada dinding, serta mosaik berbentuk kepala kumbang yang disusun dari puluhan kumbang dari berbagai jenis, disimpan di dalam papan pamer yang berjudul "Pesona Kumbang Nusantara". Sesuai namanya, Taman Kupu ada di luar ruang, di samping bangunan museum dengan tanaman berdaun dan berbunga yang khusus ditanam untuk kupu-kupu bertelur, sebagai makanan ulat sebelum berubah menjadi kupu, dan bung-bunganya diperuntukkan bagi keperluan kupu-kupu.
The name and symbol of the TMII's Insect Museum on the wall, as well as a beetle head-shaped mosaic composed of dozens of beetles of various types, were stored on a display board entitled "Pesona Kumbang Nusantara" (Enchantment of the Nusantara Beetle). As the name implies, the Butterfly Park is outside the room, next to the museum building with leafy and flowering plants that were specially grown for butterflies to lay eggs, as food for caterpillars before turning into butterflies, and the flowers are for the needs of butterflies.
Memasuki area museum terlihat pajangan kekerabatan Arthropoda yang semuanya berasal dari Protoarthropoda laut purba, dan kemudian berkembang menjadi kelompok laba-laba, senggulung, lipan, udang, kepiting, serta serangga. Mimi-Mintuna (Limmulus) merupakan turunan arthropoda yang sering disebut "fosil hidup" dan pernah saya lihat di Pantai Mauk.
Upon entering the museum area, you could see displays of Arthropod kinship, all of which came from ancient marine protoarthropods, and then developed into groups of spiders, senggulung, centipedes, shrimp, crabs, and insects. Mimi-Mintuna (Limmulus) is an arthropod derivative that is often called a "living fossil" and I had ever seen them on Mauk Beach, Tangerang.
Peta Serangga Indonesia dengan penanda menggunakan berbagai jenis kumbang yang memikat disusun sangat rapi. Garis Wallace membagi satwa Indonesia menjadi satwa yang asalnya benua Asia, dan satwa yang asalnya benua Australia. Namun bisa saja satwa Asia berasal dari Indonesia Barat, dan satwa Australia berasal dari Indonesia Timur.
The Indonesia Insect Map with markers using a variety of attractive beetles in a very neat arrangement. Wallace's line divides Indonesian animals into animals originating from the Asian continent, and animals originating from the continent of Australia. However, it's possible that Asian animals come from Western Indonesia, and Australian animals come from Eastern Indonesia.
Peta lainnya yang menggambarkan sebaran berbagai jenis kupu-kupu di kepulauan Indonesia dengan menggunakan kupu asli yang diawetkan. Ukuran kupu yang dipasang bisa memberi gambaran besarannya relatif dengan jenis kupu di daerah lain.
Another map depicting the distribution of various types of butterflies in the Indonesian archipelago using preserved native butterflies. The sizes of the butterflies that were installed could give an idea of its size relative to butterfly species in other areas.
Di luar Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu ada seorang pria berpakaian badut dengan rupa kelinci lengkap untuk menghibur anak-anak yang datang. Tak jelas apakah ia bagian dari pelayanan TMII atau bukan, namun orang tua perlu memberi tips sukarela kepada si badut jika anaknya digendong atau berfoto bersamanya.
Outside the Museum of Insects and Butterfly Park there's a man dressed in a clown with a complete hare to entertain the children who came by. It;s not clear whether he is part of the TMII service or not, but parents needed to give voluntary tips to the clown if the child to carried on his arms or taken photograph with him.
Model pajangan koleksi serangga dan kupu-kupu di dalam ruangan Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu yang berpendingin dan masih terawat dengan baik.
A model display of a collection of insects and butterflies in the cool and well-maintained rooms of the Museum of Insects and Butterfly Gardens.
Papan pamer yang berisi beragam jenis Jangkrik / Cengkerik (Gryllus mitratus dan Gryllus testaceus, Jawa) dan Gangsir (Brachytrupes acharinus, Jawa) dengan barbagai ukuran. Ada pula jenis kelamin jantan dan betinanya.
A display board containing various types of crickets / cloves (Gryllus mitratus and Gryllus testaceus, Java) and Gangsir (Brachytrupes acharinus, Java) with various sizes. There were also the male and female ones.
Kelompok belalang (Orthoptera) adalah serangga peloncat yang ditengarai dengan kaki belakang panjang dan kuat. Kebanyakan spesies belalang hidup di atas tanah atau pada pohon. Gryllacridae adalah belalang aneh yang hidup di dalam gua. Beberapa jenis belalang hidup di air dan bisa berenang. Valanga nigricornis adalah sejenis belalang yang bisa bepergian jauh, dan akan menjadi hama yang sangat serius ketika jumlah populasinya berkembang pesat. Yang di tengah adalah Belalang Ranting (Siphocrania goliath), dan kiri kanan bawah Belalang Daun (Phyllium pulchrifolium).
The grasshopper group (Orthoptera) is a jumping insect characterized by long and strong hind legs. Most grasshopper species live on the ground or on trees. Gryllacridae are strange grasshoppers that live in caves. Several types of grasshoppers live in water and can swim. Valanga nigricornis is a type of grasshopper that can travel long distances, and will become a very serious pest when its population grows rapidly. The one in the middle is the Branch Grasshopper (Siphocrania goliath), and the lower left and right of the Leaf Grasshopper (Phyllium pulchrifolium).
Pasangan Kumbang Sungut Panjang (Bactora celebiana) jantan dan betina yang sungut kembarnya bisa dua kali lebih panjang tubuhnya. Di sebelah atas adalah Batocera celebiana (Mayu), di sebelah kiri Batocera thomae (Sula), tengah Macrotona fisheri, kanan Batocera aeneonigra (Halmahera), dan bawah Batocera humeridens (Obi).
Male and female long hornbill beetles (Bactora celebiana) pair which twin hornbills can be twice as long as their bodies. Above is Batocera celebiana (Mayu), to the left is Batocera thomae (Sula), middle Macrotona fisheri, right Batocera aeneonigra (Halmahera), and below Batocera humeridens (Obi).
Koleksi lainnya adalah kumbang eksotis yang bentuk sayap kembarnya menyerupai gitar sehingga dinamai Kumbang Gitar (Mormolyce phyllodes). Kumbang jenis ini panjangnya bisa mencapai 10 cm, hidup di batang pohon , lebih banyak aktif di malam hari, dan merupakan pemangsa serangga kecil, cacing, serta jamur pohon. Di bawah adalah Chlaenius femoratus yang dinamai oleh Dejean pada 1826.
Another collection is an exotic beetle whose twin wings resemble a guitar, hence the name Guitar Beetle (Mormolyce phyllodes). This type of beetle can reach 10 cm in length, lives on tree trunks, is more active at night, and is a predator of small insects, worms, and tree fungi. Below is Chlaenius femoratus who was named by Dejean in 1826.
Empat macam Samber Ilen (Sambeliler) dengan warna punggung hijau hitam sangat indah. Jenis yang hidup di Jawa (Chrysocroa fulminans) tampaknya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari jenis yang hidup di Seram, Bacan, dan Buru.
The four kinds of Samber Ilen (Sambeliler) with green and black back colors were very beautiful. The species that live in Java (Chrysocroa fulminans) appear to have a larger body size than the species that live in Seram, Bacan, and Buru.
Ragam kupu-kupu di Indonesia bagian timur. Jika melihat jumlah yang dipajang pada peta, sepertinya tak semua spesies kupu di wilayah Indonesia Timur yang dipajang pada peta ini. Di Papua setidaknya ada 21 spesies, Maluku 15 spesies, Sulawesi 17 spesies, dan NTT 11 spesies.
The variety of butterflies in Eastern Indonesia. If you look at the numbers displayed on the map, it seems that not all butterfly species in Eastern Indonesia are displayed on this map. In Papua there are at least 21 species, Maluku 15 species, Sulawesi 17 species, and NTT 11 species.
Koleksi kupu-kupu yang ditemui di pulau berbeda di wilayah Indonesia Timur. Sebelah kiri atas dan kiri bawah kuku-kupu Pulau Buru, tengah atas kupu-kupu Pulau Bacan, kanan atas dan kanan bawa kupu-kupu Pulau Seram, dan tengah bawah kupu-kupu dari Pulau Ori.
A collection of butterflies found on different islands in Eastern Indonesia. The upper left and lower left of the Buru Island butterfly, the upper middle of the Bacan Island butterfly, the upper right and the right of the Seram Island butterfly, and the lower center of the butterfly from Ori Island.
Koleksi kupu-kupu Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu yang ditata dengan apik dan artistik. Kupu-kupu dewasa bisa hidup selama seminggu, namun ada juga jenis kupu-kupu tertentu yang bisa bertahan hidup hampir selama setahun.
The Museum of Insects and Butterfly Park's butterfly collection was beautifully and artistically styled. Adult butterflies can live for a week, but there are also certain types of butterflies that can survive almost a year.
Sebagian dari area Taman Kupu-Kupu, dengan tanaman berdaun dan berbunga yang khusus ditanam untuk kupu-kupu bertelur, sebagai makanan ulat sebelum berubah menjadi kupu, dan bung-bunganya diperuntukkan bagi keperluan kupu-kupu.
Part of the Butterfly Garden area, with leafy and flowering plants that are specially grown for the butterflies to lay eggs, as food for the caterpillars before turning into butterflies, and the flowers are for the needs of butterflies.
Daun yang berlubang-lubang di sebelah atas tampaknya adalah daun yang telah menjadi makanan ulat untuk menimbun persediaan selama berpuasa sebelum berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Taman ini dikelilingi dengan jaring sehingga tak ada kupu-kupu yang bisa masuk ataupun keluar.
The leaves with the holes at the top appear to be the ones the caterpillars feed on to stockpile during their fasting before turning into beautiful butterflies. The park was surrounded with nets so that no butterflies could enter or leave.
Seekor kupu-kupu hinggap pada permukaan daun di Taman Kupu. Kupu-kupu ini memiliki warna tubuh dan sayap dominan hitam, dengan warna kuning di bagian tengahnya. Kupu yang ada di bawahnya terlihat lebih menarik.
A butterfly perches on a leaf in Taman Kupu. The butterfly had a predominantly black body and wings color, with a yellow color in the middle. The butterfly underneath looked more attractive.
Kupu-kupu jenisnya sama dengan kupu-kupu sebelumnya tampak berbeda ketika kedua sayapnya mengembang. Warna kuning itu menjadi ornamen pada sayap utama dan sayap pada bagian bawahnya. Sungutnya terlihat cukup panjang dengan kepala membulat.
The butterfly of the same type as the previous butterfly looked different when the wings were expanded. The yellow color became an ornament on the main wing and the wings at the bottom. The tentacle looked quite long with a rounded head.
Kupu-kupu lain yang hinggap pada jaring kawat Taman Kupu yang mencegahnya keluar dari area taman ini. Warna tengah simetrisnya yang merah marun kecoklatan dibalut warna hitam diseling sepotong warna pucat.
Another butterfly perched on the Taman Kupu wire net that prevented it from leaving this park area. The symmetrical middle color was maroon-brown wrapped in black interspersed with a piece of pale color.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.