Adalah hanya karena ingin memuaskan keingintahuan mengenai Batu Qur'an itu sehingga saya memutuskan berkunjung ke tempat itu. Sementara banyak orang lain tampaknya datang berziarah ke sana untuk mengharapkan berkah jabatan atau kehidupan yang lebih baik dengan melakukan semacam ritual di sekitar Batu Qur'an.
Dari jalan utama, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu. Lintasannya jalannya menurun dan agak sempit dengan melewati jajaran warung-warung sederhana di sepanjang tepi kiri kanannya. Selain menjual makanan dan minuman, warung-warung itu juga menawarkan buah tangan tradisional hasil kerajinan masyarakat setempat.
Batu Qur'an Pandeglang rupanya adalah sebuah batu gunung yang letaknya berada di dasar sebuah kolam kecil berair cukup jernih. Kolam itu berada di bawah pohon beringin besar yang rindang sehingga suasana di sekitarnya sangat teduh, cenderung temaram. Yang menarik adalah karena adanya tulisan berhuruf dan berbahasa Arab di permukaan batunya.
Beringin besar dan tua semacam ini lazimnya dianggap membawa aura mistis serta kekuatan supranatural bagi mereka yang mempercayainya. Jin dan dedemit konon senang tinggal di pohon beringin tua. Bagaimana pun mahluk gaib memang ada.
Kawasan wisata, termasuk wisata keagamaan dan ritual, memang merupakan salah satu cara yang paling cepat dan paling berhasil dalam mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat. Imbas ekonomunya kadang bisa menggaung sangat jauh oleh sebab selain menyediakan benda buatan setempat banyak pula barang yang dipasok dari luar daerah.
Kolam dimana terdapat Batu Qur'an Pandeglang terlihat sangat teduh, bahkan hampir-hampir mendekati gelap, karena tertutup rimbun dedaunan pohon beringin yang batangnya sangat besar. Di sebelah kanan kolam yang berisi batu itu terdapat dinding tembok batu tinggi memanjang dengan dua kubah di atasnya.
Kolam Batu Qur'an ini kabarnya mampu menampung sekitar 50 orang untuk berendam sekaligus di dalamnya saat melakukan ritual sesuai arahan penjaga. Dengan jumlah itu mungkin mungkin sedikit repot karena selama ritual dilakukan peziarah harus melakukan putaran di sekeliling Batu Qur'an sambil melafalkan doa-doa tertentu.
Sayangnya tidak terlihat seorang pun yang tengah melakukan ritual di Batu Qur'an saat itu, atau barangkali mereka melakukannya pada tengah malam untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik agar doanya terkabul. Orang cenderung percaya kepada apa yang mereka ingin percayai dan apa pun bisa memberi harapan, terutama pada saat sulit.
Salah satu batu berukuran tak begitu besar terlihat berada di dasar kolam Batu Qur'an Pandeglang dengan air yang sangat jernih, namun saya tak bisa menemukan dimana tulisan huruf Qur'an itu. Batu yang lainnya terlihat berada di sebelah pojok kanan kolam, terlindungi oleh gelapnya bayang tumbuhan perdu.
Mungkin lantaran saya tak mencoba mencebur ke dalam kolam, dan tak pula bertanya kepada orang yang kebetulan lewat di sana, maka saya tak bisa mengetahui batu mana yang ada tulisan huruf Arab di permukaannya itu. Namun jikapun mencebur ke kolam saya tetap akan kesulitan untuk mengambil fotonya karena tak membawa kamera tahan air.
Di sebelah kanan kolam rendam yang saya lihat itu, dipisahkan oleh jalan setapak dan dibatasi dengan tembok tinggi, ada pula area kolam rendam lainnya yang dikhususkan untuk peziarah perempuan yang ingin mandi atau melakukan ritual. Tak jelas apakah di dalam kolam khusus untuk perempuan itu ada batu Qur'an juga.
Tak lama kami berada di lokasi Batu Qur'an Pandeglang ini, karena memang kami tidak berniat untuk mandi dan tak berniat pula untuk melakukan ritual. Saat dalam perjalanan pulang dengan melewati jalur yang berbeda dengan jalur kedatangan, kami melihat pemandangan yang indah persawahan hijau terasering berlatar pegunungan.
Fenomena ritual seperti di Batu Qur'an Pandeglang ini, dimana orang percaya dan melakukan sesuatu yang terlihat tidak logis atau menyimpang dari ajaran baku, bisa ditemukan di mana saja. Namun orang tidak bisa memberi penghakiman, tanpa mencoba untuk lebih memahami latar belakang, motif dan harapan dari mereka yang mempercayainya dan yang membuat melakukan ritual semacam itu tetap hidup.
Alamat Batu Qur'an berada di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, Banten. Lokasi GPS : -6.326671, 106.022133, Waze. Peta . Tempat Wisata di Pandeglang . Hotel di Pandeglang.
Label: Banten, Pandeglang, Situs, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
