Dermaga TPI Tanjung Pasir Tangerang sempat saya kunjungi selama beberapa saat dalam perjalanan menuju ke Pantai Tanjung Pasir, dengan menyusur Jl Tanjung Pasir ke arah utara, atau ke arah kanan jika keluar dari halaman depan Taman Buaya Tanjung Pasir, dan lalu berbelok ke kiri dari jalur jalan utama yang menuju ke tepian pantai.
Niat semula sebenarnya saya ingin mampir dan melihat suasana dan kesibukan di Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir, yang letaknya hanya sekitar 75 m sebelum dermaga TPI. Namun karena tidak berniat membeli ikan, dan saat itu tampaknya tidak ada kegiatan yang begitu menarik di sana, maka saya lalui begitu saja ketika melintas di depannya.
Melewati TPI Tanjung Pasir terdapat sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum berlogo Pertamina di sisi kanan jalan, dan kemudian setelah itu ada dermaga beton yang menjorok ke laut, dan ujung dermaga ini bercabang ke arah kiri dan kanan membentuk huruf T yang bisa dipakai parkir kendaraan roda empat untuk berbalik ke arah kedatangan.
Belokan ke kiri dari jalan utama menuju ke Dermaga TPI Tanjung Pasir ini berada pada jarak sekitar 1,4 kilometer dari depan Taman Buaya Tanjung Pasir. Tidak begitu jauh jaraknya, dan sayang jika tidak mampir ke sini jika sudah dekat karena setiap tempat layak kunjung meski hanya sekali seumur hidup. Jika tidak berbelok ke kiri dan berkendara mengambil jalan yang lurus terus maka pejalan akan sampai ke Pantai Tanjung Pasir dalam hitungan menit setelah melewati pos jaga pantai.
Begitu turun dari kendaraan dan menjejakkan kaki di atas lantai beton dermaga TPI Tanjung Pasir, di sebelah kanan dermaga terlihat kapal-kapal tradisional nelayan yang tengah sandar. Kapal-kapal itu terombang-ambing oleh ombak kecil saat menunggu untuk digunakan melaut mencari ikan, atau disewa oleh pejalan untuk memancing atau ke pulau.
Sesaat berada di sana, sebuah perahu nelayan dengan Bendera Merah Putih yang telah robek separuh baru saja sandar, dikerubungi beberapa anak muda tanggung. Mungkin membantu menurunkan perolehan ikan yang ada di perahu dan membawanya ke TPI.
Sebuah perahu lainnya sempat menarik perhatian saya, karena bertuliskan "Jujur tulen" di sisi kanan badan kapal tengah sandar di Dermaga TPI Tanjung Pasir. Kata itu mungkin sebuah deklarasi diri, jika bukan dimaksudkan sebagai sebuah sindiran bagi para petinggi negara ini yang banyak tertangkap KPK dan masuk penjara akibat korupsi.
Bagaimana pun para nelayan di Dermaga TPI Tanjung Pasir, sebagaimana kebanyakan nelayan di seantero negeri yang kaya raya namun sering salah urus ini, masih tetap mencintai republik. Setidaknya sikap itu terlihat dari Bendera Merah Putih yang masih tetap berkibar di perahu-perahu kayu yang kebanyakan sangat sederhana itu.
Saya sempat memotret pemandangan pada jalur utama Dermaga TPI Tanjung Pasir yang ada mobil di atasnya dilihat dari ujung lengan dermaga sebelah kiri. Di sisi sebelah kanan tempat saya berdiri juga terdapat deretan beberapa buah perahu nelayan yang tengah ditinggalkan pemilik atau pemakainya, karena pemakai perahu kadang hanya membayar sewa kepada pemilik.
Dermaga TPI Tanjung Pasir yang berbentuk seperti huruf T itu memiliki bentang sayap atau tangan yang lumayan panjang. Sedangkan lebar dermaga masih mencukupi untuk dua buah mobil berbadan sedang berpapasan, meskipun agak pas-pasan, dan mobil bisa berputar arah di ujung pertigaan dermaga, asalkan sedang tidak banyak orang.
Adanya sebuah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum di pangkal dermaga beton ini bisa merupakan indikasi tentang cukup tingginya permintaan bahan bakar di sekitar tempat ini atau tingginya aktivitas melaut para nelayan. Namun jika tidak diawasi, perdagangan dan penyelundupan BBM bersubsidi bisa pula dengan mudah terjadi di tempat ini.
Seorang pria, entah calo atau pemilik perahu, beberapa kali menawarkan perahunya untuk disewa menyeberang ke Pulau Untung Jawa yang jarak tempuhnya sekitar 2 jam, namun saya tolak. Laut tidak pernah menjadi kegemaran saya, dan menerjang airnya di atas sebuah perahu kecil selama dua jam bisa membuat kepala saya pening bahkan sebelum berangkat.
Beberapa saat sebelum meninggalkan dermaga, perahu yang ditumpangi satu keluarga kecil merapat ke dermaga TPI. Rupanya mereka baru saja membuang abu jenazah kerabat ke tengah laut. Si pemilik abu jenazah katanya tidak memiliki sanak saudara dekat, sehingga laut dan angin menjadi tempat yang luas dan murah baginya untuk beristirahat dan bersatu dengan alam.
Alamat Dermaga TPI Tanjung Pasir berada di Desa Tanjung Pasir, Tangerang. Lokasi GPS : -6.01856, 106.670887, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Label:
Banten,
Dermaga,
Pantai,
Tangerang,
Unit TPI,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.