Dari jauh terlihat papan nama Pura Penataran Agung Kilisuci, dengan gapura Candi Bentar di depannya. Ada sepasang arca batu Dwarapala dengan gada di sebelah kaki, dipegang dengan posisi telapak tangan ke bawah. Gerbang Candi Bentar itu tertutup, sehingga kami berjalan sampai ke ujung, dan masuk halaman pura melalui pintu samping.
Nama akhir Pura Penataran Agung Kilisuci tentu diambil dari nama Dewi Kilisuci, sebutan lain bagi Dewi Sanggramawijaya, sulung Raja Airlangga yang mestinya menjadi pewaris tahta Kerajaan Kahuripan. Namun Dewi Kilisuci memilih menyepi dan menjadi pertapa di Gua Selomangleng yang letaknya di ujung jalan, berjarak kurang dari 200 meter dari area pura, ketimbang menjadi ratu agung binatara.
Tampak depan Pura Penataran Agung Kilisuci yang dikelilingi tembok bata setinggi kepala yang terlihat sudah berumur dan terkesan sederhana. Halaman rumput di luar tembok tampak baru ditanami sejenis pepohonan, yang mudah-mudahan bisa cepat tumbuh dan besar untuk memberi keteduhan bagi para pejalan yang hendak berkunjung ke sana.
Sebuah bangunan kecil menyerupai pos jaga berada di pojok depan Jaba Tengah kompleks Pura Penataran Agung Kilisuci yang di dalamnya disimpan kentongan kayu. Pura ini dibangun di atas tanah seluas 6.500 m2. Lokasinya yang berada di kaki perbukitan, bukan di pinggangnya, membuat hawanya tidak sesejuk Pura Parahyangan Agung Jagatkartta.
Kami melewati halaman samping di wilayah bagian luar Pura Penataran Agung Kilisuci yang disebut Nista Mandala atau Jaba Sisi terlihat cukup luas, dengan pohon beringin cukup rimbun di bagian tengahnya, dan sebuah pendopo atau bale yang cukup besar dan tinggi. Beberapa buah lemari, papan pengumuman dan dua buah gong terlihat di sana.
Patung wanita cantik jelita menawan, mungkin Dewi Kilisuci, diletakkan di ujung kiri Madya Mandala Pura Penataran Agung Kilisuci. Jika saja ia bertangan empat dan memegang wina (kecapi), maka ia adalah Dewi Saraswati, istri Brahma. Bisa jadi Dewi Kilisuci dianggap sebagai representasi Dewi Saraswati, sebagaimana Dewa Wisnu untuk Raja Airlangga.
Hiasan pada Arca Dewi Kilisuci ini sangat halus, dengan warna pakaian serasi dan indah. Arca ini dikelilingi empat arca dewa berukuran kecil di keempat titik sudut bawahnya, yang mengingatkan saya pada bentuk wajah dan tubuh Batara Narada, dan mungkin dimaksudkan sebagai representasi Mpu Bharada, penasehat spiritual Airlangga.
Penjaga pura biasanya berada di Nista Mandala, namun saat itu tak terlihat ada satu orang pun berada di sana, mungkin sedang keluar untuk sesuatu urusan. Boleh jadi tak banyak orang datang ke pura ini pada hari biasa, baik untuk bersembahyang maupun sekadar melihat untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang dalaman pura yang biasanya memiliki stana dan arca yang elok.
Di Madya Mandala atau Jaba Tengah di kompleks Pura Penataran Agung Kilisuci ada lagi sebuah pohon beringin muda yang cukup besar. Di latar belakang tampak Kori Agung, yaitu gapura paduraksa yang menghubungkan Madya Mandala dan Utama Mandala, dengan satu pintu utama di tengah dan diapit dua pintu tambahan di kiri dan kanannya. Jika di atas pintu gerbang candi biasanya terdapat ukiran Kala, maka di atas pintu gerbang Kori Agung Pura dihias relief pertapa dengan tangan bersedekap di depan dada dan duduk di atas bunga teratai.
Sebuah arca kecil pertapa diletakkan pada setiap tingkat di atasnya yang jumlahnya ada tiga. Pintu utamanya berukir indah dengan warna dominan keemasan. Dua naga putih bermahkota serta dua arca Dwarapala dengan gada ditangan menjadi penunggu gapura utama Kori Agung Pura Penataran Agung Kilisuci. Di masing-masing pintu tambahan juga terdapat sepasang arca Dwarapala, dengan bentuk dan posisi kaki yang berbeda.
Sayang kami tidak masuk ke Utama Mandala, tempat pemeluk agama Hindu biasanya bersembahyang, karena gerbangnya tertutup dan tidak ada penjaga yang bisa dimintai tolong. Baru beberapa bulan kemudian salah seorang pengurusnya mengirim pesan dan mengundang untuk datang lagi ke sana. Bagaimana pun, sempatkan waktu untuk mampir berkunjung ke Pura Penataran Agung Kilisuci ketika anda sudah berada di kawasan wisata Gua Selomangleng Kediri.
Pura Penataran Agung Kilisuci Kediri
Alamat : Jl. Mastrip, Kawasan Wisata Gua Selomangleng, Kediri, Jawa Timur. Lokasi GPS : -7.8078, 111.97429, Waze. Hotel di Kediri, Tempat Wisata di Kediri, Peta Wisata Kediri.Label: Hindu, Jawa Timur, Kediri, Kilisuci, Pura, Selomangleng, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.