Akses ke Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar melewati jalan simpang sempit menanjak cukup panjang. Titik awalnya beberapa meter dari gerbang Air Panas Gunung Pancar. Air panas di tempat itu kabarnya mengandung belerang dan berada dekat sumber mata air panasnya.
Jalan yang kami lewati kondisi aspalnya masih cukup baik namun hanya selebar satu mobil. Setelah beberapa menit kami melintasi perumahan padat penduduk dan melihat tanda di sisi kiri jalan berbunyi "Kawah Merah". Di belakang tanda itu ada jalan setapak menurun.
Seorang pria menawarkan parkir di halaman rumahnya, namun karena katanya ada akses lain dari sebelah masjid, saya meneruskan perjalanan dan berhenti di sisi tanah lapang kecil. Jalan ke Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar berada tepat di sebelahnya. Dengan agak susah saya bisa parkir di halaman masjid yang sempit di sebelah kiri tanah lapang itu.
Kami berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju ke Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar dan kemudian menjumpai dua buah jembatan bambu yang melintang di atas sungai. Belakangan baru saya ketahui bahwa masing-masing jembatan itu membawa pengunjung ke tempat rendam air panas yang dikelola oleh orang yang berbeda. Sepertinya ada semacam persaingan di sana.
Gerbang masuk ke lokasi tempat wisata ini terlihat sederhana saja, terbuat dari bambu dan kayu beratap seng, dengan tulisan "Gunung Pancar, Kawah Hitam", berlatar pegunungan hijau biru yang menyegarkan mata di sepanjang perjalanan ini. Di gerbang itu saya membayar Rp. 5.000, dan masih berjalan beberapa puluh meter lagi untuk sampai di lokasi.
Beberapa saat kemudian, sebelum kaki mengeluh pegal, kami sampai di lokasi pemandian Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar. Sama halnya dengan kondisi di Air Panas Gunung Pancar, tempat ini juga bisa dibilang masih sangat sederhan. Belum terlihat ada sentuhan tangan yang berselera untuk menjadikannya berkelas, baik secara rasa maupun kenyamanannya.
Ada sejumlah kamar rendam pribadi di Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar. Di tembok menempel tulisan "Kamar Rendam, Rp. 10.000 per orang, setiap 30 menit". Namun kami tidak berendam di sini, mungkin lain kali. Lalu ada pula tulisan "Alas kaki dilefas" (denganr "f"). Kocak juga. Lokasi kolam kawah rupanya berada di atas tempat rendam air panas ini.
Meskipun sederhana namun kamar rendam ini cukup bersih. Ruang paling ujung adalah kamar bilas. Di sebelahnya ada saung bersantai. Dua kolam rendam air panas terbuka berada di sebelah kiri kamar rendam. Cukup nyaman lantaran diberi atap. Meski demikian, dengan bantuan seorang arsitek dan ahli lanskap, tempat ini bisa jauh lebih menarik dan berkelas, dan tak perlu biaya mahal. Setelah bertanya penjaga, kami naik ke lereng bukit lewat jalan setapak. Jaraknya pendek saja untuk sampai ke kolam kawah.
Kawah Merah Gunung Pancar yang kami lihat saat itu berbentuk kolam membulat berpagar pengaman dari bambu. Meskipun tidak terlihat gelegak air panas mendidih, dan tidak tercium juga bau sulfur menyengat, namun bisa dipastikan bahwa orang atau binatang yang tercebur ke dalam kolam kawah ini akan matang dagingnya dalam hanya beberapa hitungan detik saja.
Sesungguhnya sangat menarik bahwa di lereng bukit yang cukup tinggi seperti ini ada sebuah kolam kawah cukup besar yang mengeluarkan air panas dari perut bumi. Lepas darimana sumbernya, adanya sejumlah tempat yang mengeluarkan air panas yang memancar keluar dari dalam tanah, yang mungkin membuat orang lalu menamainya sebagai Gunung Pancar.
Sumber air panas Kawah Merah Gunung Pancar tampaknya selalu mengeluarkan air yang meluber begitu saja lewat permukaan tanah menyisakan jejak belerang berwarna kuning kemerahan, dan baru kemudian di tampung pada kolam penampungan sederhana sebelum dialirkan ke kolam dan kamar rendam setelah disesuaikan suhunya.
Selang beberapa saat, seorang pria di usia akhir 50-an yang mengurus tempat rendam Kawah Merah Gunung Pancar datang menyapa. Bangunan-bangunan sederhana diantara kolam Kawah Merah dan kolam rendam bawah adalah tempat rendam yang dikelola oleh si bapak. Namun saya tidak turun ke sana. Di tempat itu musholla, serta saung untuk beristirahat.
Melihat tempat rendam air panas Kawah Merah Gunung Pancar ini membuat hati trenyuh. Letaknya hanya beberapa menit dari kawasan perumahan mewah Sentul City dan The Jungle Land yang modern itu. Namun perbedaannya seperti bumi langit. Uluran tangan pemerintah diperlukan agar tempat potensial ini dapat berkembang lebih baik lagi.
Lokasi Air Panas Kawah Merah berada di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Lokasi GPS : -6.58913, 106.924128, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : sepanjang hari. Harga tiket masuk : Rp. 5.000, berendam Rp. 10.000 untuk kamar rendam tertutup. Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.
Label:
Air Panas,
Bogor,
Jawa Barat,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.