Judul warung ini terlihat dan terdengar tidak begitu lazim, karena orang biasanya menjual soto ayam sebagai dagangan utama. Baru kali ini saya menemui sebuah warung makan yang menggunakan nama Sop Ayam sebagai menu utama. Kalau Sop Ikan dan Sop Buntut sudah lazim.
Namun belakangan baru saya ketahui bahwa Warung Sop Ayam Pak No Solo ternyata sudah menyebar ke banyak tempat, setidaknya di beberapa wilayah di Jakarta, Tangerang, Bintaro, dan Serpong. Belakangan juga baru saya ketahui bahwa Warung Sop Ayam Pak No Solo merupakan salah satu warung kesukaan Jokowi, meskipun sepertinya tak ada makanan yang Jokowi tak sukai. Semangkuk Sop Ayam Pak No dan segelas es teh saat telah terhidang di meja di depan saya. Kuah sop-nya tidak begitu bening, namun isinya tak "serame" Soto Sokaraja Eling-Eling kegemaran saya yang ada di Lapangan Roos, di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, atau pun di tempat aslinya di Sokaraja, Banyumas.
Pilihan makanannya bervariasi dari yang paling murah seharga Rp.7.000 berjudul Nasi Sop Biasa, sampai yang paling mahal seharga Rp.18.000 yang diberi judul Nasi Sop Dada. Tak faham saya, dan lupa pula bertanya, apa itu Nasi Sop Biasa, lantaran kalau melihat harganya yang sangat murah itu boleh jadi hanya berisi kuah berkaldu. Mudah-mudahan tidak ... :D Daftar menu makanan dan minuman yang ada di Warung Sop Ayam Pak No Solo ini cukup panjang. Setidaknya ada 11 pilihan Sop Daging Pak No yang disediakan, namun kataya belum tentu semuanya tersedia karena bisa saja telah habis ketika pengunjung tiba jelang sore hari.
Soal harga murah itu mengingatkan saya pada humor getir orang sangat miskin yang hanya mampu membeli nasi teri, sepiring nasi yang hanya diberi sepotong ikan teri. Nasinya dimakan, dan ketika mengunyah nasi si ikan teri hanya dicium-cium baunya di depan hidung. Sampai habis nasinya baru terinya dimakan ... :( Namun harga makanan itu kemungkinan besar telah berubah, oleh sebab sudah agak lama saya tak berkunjung lagi ke warung sop ayam di Solo ini.
Namun seringkali isi perut sangat dipengaruhi oleh pikir, dan nafsu, bukan oleh kebutuhan si perut. Akibatnya ditanggung oleh perut sendiri ketika ukurannya semakin membengkak dan menjadi gendut lantaran tak ketaksanggupan pikir mengerem nafsu, dan tangan tak pula tahu diri ogah berhenti memasukkan makanan ke dalam mulut, meski sedang tak lapar. Sop Ayam Pak No Solo dalam mangkuk ketika terhidang di atas meja. Potongan-potangan ayamnya yang berbentuk kotak-kotak, meskipun cukup banyak jumlahnya namun harus dipinggirkan dulu agar terlihat. Nasinya dihidangkan terpisah.
Rasa kuahnya yang gurih konon berisi kaldu ayam murni yang direbus sampai 3 jam lamanya. Penambahan lada ke dalam kuah membuat rasanya sedikit pedas. Makanan tambahan, goreng tahu dan tempe, cukup murah, seribu rupiah saja per potongnya, dan rasanya pun tak kalah dengan di tempat yang sebelumnya saya datangi.
Warung Sop Ayam Pak No Solo
Alamat : Jalan Ahmad Yani Lokananta No. 379, Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Jam Buka : 07.00 - 16.00. Rujukan : Hotel di Solo, Tempat Wisata di Solo, Peta Wisata Solo.Label: Jawa Tengah, Kuliner, Solo, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.