Terdapat anak tangga untuk turun ke lembah ke kaki Anak Gunung Kelud berada, yang sebelumnya merupakan lokasi Danau Kawah Kelud. Kami tidak turun ke lembah, namun hanya memotret gunung muda yang masih relatif kecil itu dari tepian tebing, dan belakangan memotretnya dari anak tangga yang menuju ke Gardu Pengamatan di Puncak Gajah Mungkur.
Gubug sederhana di tepian tebing Anak Gunung Kelud yang menjual VCD proses munculnya Anak Gunung Kelud itu bisa menjadi tempat bersantai sambil menikmati pemandangan sekitar. Beberapa merk minuman ringan juga tersedia di tempat itu, yang sangat membantu bagi pejalan yang kelupaan membawa air minum. Makanan ringan yang kaya energi juga perlu untuk menjelajah kawasan Kelud yang luas dan lumayan menantang ini.
Beberapa remaja tampak tengah naik meniti anak tangga setelah sebelumnya mereka turun ke lembah di kaki Anak Gunung Kelud. Pemandangan dari bawah mestinya indah, karena bisa memotret Anak Kelud dengan latar belakang Puncak Gajah Mungkur, namun entah mengapa saya tak berniat turun ke sana yang ada bagusnya karena menghemat tenaga yang masih sangat diperlukan.
Munculnya Anak Kelud adalah sebuah fenomena langka yang menggantikan siklus letusan Gunung Kelud yang biasanya terjadi setiap 15 tahun sekali. Proses munculnya anak Gunung Kelud dimulai pada hari Sabtu, tanggal 3 November 2007 pukul 13.00, dan hingga Mei 2008 ketinggiannya mencapai 250 m dengan diameter 420 m.
Anak Gunung Kelud dikelilingi oleh puncak-puncak pegunungan Kelud yang tinggi, sehingga bisa dipahami mengapa ia muncul dari dalam mendiang Danau Kelud, karena pada lokasi itu relatif tidak ada penghalang bagi keluarnya magma.
Penampakan utuh Anak Gunung Kelud yang tingginya waktu itu mencapai sekitar 250 m dengan berdiameter 450 m. Masih terlihat gundul dan berwarna abu-abu gelap karena memang belum cukup umur untuk ditumbuhi lumut dan tetumbuhan daerah pegunungan lainnya. Di sana-sini masih terlihat asap mengepul dari sela-sela bebatuan bercampur pasir yang kasar.
Tidak diketahui apakah air di kaki Anak Gunung Kelud yang terlihat di sebelah kiri bawah pada foto itu merupakan bagian dari mendiang Danau Kelud yang tersisa, atau kah berasal dari air hujan yang mengguyuri tempat ini selama beberapa tahun terakhir. Jika saja waktu itu ikut menyaksikan secara langsung munculnya anak gunung itu dari dalam danau, tentulah hati akan bergetar.
Penampakan dua buah batu gunung raksasa yang berada di Puncak Anak Gunung Kelud, seolah menjadi penyumbat muntahan lahar yang membantu menghentikan pertumbuhan Anak Kelud. Entah sampai kapan energi di perut Kelud yang dahsyat itu bisa dijinakkan. Mungkin tidak akan pernah, dan Kelud akan terus meletus dari tahun ke tahun, membawa bencana dan rejeki.
Bagian lereng Anak Gunung Kelud yang berwarna keputihan itu tampaknya merupakan sela-sela batuan tempat dimana asap dari perut gunung menyelusup keluar. Meski secara resmi ada larangan bagi pengunjung untuk mendaki anak gunung itu, namun sepertinya ada beberapa orang yang tetap nekad melakukannya.
Sebuah foto yang memperlihatkan jarak dari kaki Anak Gunung Kelud ke gubug sederhana penjual VCD itu, dilihat dari anak tangga yang menuju ke Gardu Pandang Gajah Mungkur. Kaki Tebing Sumbing Gunung Kelud tampak di bagian kanan atas.
Sebuah tempat yang sewaktu-waktu bisa berbahaya seperti Anak Gunung Kelud ini akan terlihat manis dan enak dipandang selagi jinak, sama halnya ketika berurusan dengan segala yang lain. Bersegeralah bertandang ke Anak Gunung Kelud selagi ia masih manis, dan menikmati panorama pegunungan Kelud yang indah menawan.
Anak Gunung Kelud Kediri
Alamat : Kawasan Wisata Gunung Kelud, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur. Lokasi GPS : -7.937452, 112.303662, Waze. Rujukan : Hotel di Kediri, Tempat Wisata di Kediri, Peta Wisata Kediri.Label: Gunung, Jawa Timur, Kediri, Kelud, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.