Bangunan Pagoda Avalokitesvara Watugong Semarang berdiri megah dengan tinggi mencapai 45 meter, dengan dasar berbentuk segi delapan berukuran 15 x 15 meter, menopang tujuh tingkat ruangan di atasnya yang tidak seorang pun boleh memasukinya. Jika di menara biasanya ada tangga ulir di dalamnya untuk mencapai puncak, tak jelas apakah ada pula tangga ulir di dalam pagoda ini.
Beberapa meter sebelum sampai ke lokasi pagoda, ada sebuah pohon tinggi besar rimbun yang dipenuhi oleh kawanan bangau putih yang bertengger bertebaran di sekeliling dahan rantingnya. Semoga saja mereka lestari, tidak ada pemburu jahanam yang menembaki mereka untuk mengumbar nafsu angkara mulut dan perutnya.
Suasana terasa sangat teduh dengan adanya pohon beringin rindang di bagian depan Pagoda Avalokitesvara Watugong Semarang, dimana sebuah arca Buddha berukuran sedang diletakkan di sana yang tidak terlihat pada foto. Ada sejumlah anak tangga lebar yang mesti ditapaki untuk menuju ke kebangunan pagoda di ujung atas sana.
Bangunan ini konon merupakan pagoda tertinggi dan paling anggun di Indonesia, yang dikukuhkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 14 Juli 2006, pada hari yang sama pagoda ini diresmikan oleh Bhikkhu Pannavaro Mahathera.
Meski tak persis sama, baik bentuk bangunan maupun isi dalamannya, namun pagoda Watugong ini mengingatkan saya pada Patung Buddha Empat Wajah yang ada di daerah Kenjeran, Surabaya.
Sebuah patung Bodhisattva Avalokitesvara berukuran raksasa yang berwarna keemasan di Pagoda Avalokitesvara Semarang juga terlihat tengah dibersihkan oleh sejumlah petugas dengan diawasi oleh pengurus tempat ibadah ini. Di dalam Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong terdapat juga patung dewi Kwan Im Poo Sat yang diletakkan mulai dari tingkat kedua.
Saat itu Pagoda Avalokitesvara Semarang memang tengah bersiap-siap untuk menyambut Tahun Baru Cina yang akan tiba dalam waktu dua minggu lagi. Di teras bangunan, beberapa orang ibu tampak secara bergotong-royong sedang membersihkan semua patung-patung yang dibawa keluar dari dalam pagoda.
Ada Patung Buddha tidur berukuran besar yang terletak di bagian samping belakang Pagoda Avalokitesvara Watugong Semarang, dimana patung Buddha berukuran raksasa konon akan dibangun waktu itu. Sudah lama saya tak lagi berkunjung ke tempat ini, moga-moga saja patung itu sudah berdiri megah di sana.
Diperlukan waktu sekitar 10 bulan untuk menyelesaikan pembangunan Pagoda Avalokitesvara Semarang Buddhagaya Watugong yang menelan biaya Rp.1 miliar ini. Arsitek yang merancang bangunan ini bernama Poladwipa, berdasarkan model pagoda yang ada di Cina. Tujuh tingkatan pagoda ini secara simbolis melambangkan kesempurnaan kemurnian yang bisa dicapai seorang pertapa dalam kehidupan di dunia ini.
Bangunan luar Pagoda Avalokitesvara terlihat sangat cantik, saat dipandang dari bagian sebelah kiri kompleks, tidak jauh dari lokasi Buddha tidur. Pada setiap trap-trapan atap terlihat ada lubang-lubang sebagai tempat untuk meletakkan patung dewa-dewi yang dipuja, baik untuk mendapatkan berkah rizki - umur panjang - kesehatan, mau pun untuk meneladani sifat-sifat kenabiannya.
Saya sempat melihat beberapa tangkai bunga cantik yang tengah mekar di sebuah pohon yang berada di halaman bagian depan Pagoda Avalokitesvara Semarang. Meski saya tidak ingat apa nama pohon itu, namun ada pesan filosofis didalamnya mengapa bunga itu ada di sana.
Sungguh mengesankan melihat dan merasakan karya besar manusia ketika hati, pikir dan jiwa mereka disentuh oleh kekuatan yang tak terlihat mata. Orang akan memberikan cinta, tenaga, waktu dan kekayaan mereka untuk keagungan agama atau kepercayaannya, untuk keagungan orang yang mereka sucikan, untuk raja yang mereka cintai, atau pun untuk orang yang mereka kasihi.
Pagoda Avalokitesvara Watugong Semarang
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan, di depan Markas Kodam IV Diponegoro, Watugong, Semarang. Lokasi GPS : -7.087478, 110.409122, Waze. Rujukan : Hotel di Semarang, Tempat Wisata di Semarang, Peta Wisata Semarang.Label: Jawa Tengah, Kelenteng, Semarang, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.