Bisa jadi pula mereka adalah bagian dari pejalan yang tujuan utamanya adalah ke Pulau Karimunjawa. Gelombang laut yang tak ramah, bisa menjadi penyebab dibatalkannya perjalanan penyeberangan, dan penumpang terpaksa harus menunggu hingga kapal bisa berangkat. Jika pun batal ke Karimunjawa, Jepara menawarkan banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi. Setelah turun dari kendaraan yang diparkir di sekitar area SCJ, kami berjalan kaki menuju ke arah kumpulan tenda putih lancip berukuran cukup besar yang berjajar lumayan rapih di sebuah area lapang luas. Setelah melewati sejumlah tenda sambil melirik makanan yang tengah disantap, kami berhenti di sebuah lapak yang menawarkan menu Pindang Srani.
Hal pertama yang mesti dilakukan untuk menjajal masakan berkuah seperti pindang ini tentu dengan menyeruputnya selagi masih panas, dengan sebilah sendok. Kuah beningnya membuat damai pada pikir. Maklum, orang tua konon mesti menghindari atau mengurangi makanan bersantan dan berminyak. Rasa kuahnya agak asam pedas dan terasa segar saat lewat tenggorok.
Deret tenda Pindang Srani Jobokuto Jepara yang membentuk lorong memanjang dan saling terhubung memberi kemudahan bagi penikmat kuliner untuk memesan menu makanan kesukaan dari lapak-lapak yang berdekatan. Tempat menyiapkan makanan dipisahkan oleh selembar kain bertulis menu makanan andalan dari masing-masing lapak.
Meja triplek memanjang menjadi tempat meletakkan hidangan untuk disantap pada warung lesehan beralas plastik. Satu meja bisa menampung 4-6 orang, dalam satu kelompok pengunjung atau berbagi dengan pengunjung lain bila datang hanya berdua atau bertiga. Jika saja ada bantal busa tipis sebagai ganjal bokong tentu akan lebih nyaman.
Bentuk pengaturan lapak penjual makanan Jobokuto Jepara di seperti ini umumnya menunjukkan telah terbinanya saling pengertian dan toleransi diantara pedagang, dimana pengunjung boleh duduk dimana saja dan boleh pesan Pindang Srani Jobokuto dari lapak mana saja. Pada akhirnya rasa masakan dan kualitas layanan yang bersaing secara sehat, bukan persaingan yang berusaha saling mematikan rejeki orang lain.
Menu makan minum di lapak-lapak pusat kuliner Jobokuto Jepara dipajang di luar tenda untuk menarik perhatian pengunjung. Sepertinya hampir semua lapak makanan menawarkan Pindang Srani, selain ikan bakar, bakaran atau goreng ayam, bebek, udang, lele cumi, sate, mie, rica-rica, dan banyak lagi. Diantara semua makanan itu, sepertinya pindang srani atau pindang serani yang belum saya cicipi.
Kasmudi rupanya punya langganan Pindang Srani di tempat pusat kuliner Jobokuto ini, dan karena tidak memiliki referensi lain, saya setuju lesehan di warung yang dipilihnya itu. Jika tidak ada orang yang bisa memberi referensi, memilih warung yang ramai biasanya tak akan salah pilih, setidaknya dari salah satu ini pasti benar: rasa, harga, atau pelayanan.
Tak ingat benar apakah daftar menu di Pindang Srani Jobokuto Jepara itu semuanya seperti pada foto, tidak dicantumkan harganya. Meskipun kecil kemungkinannya di tempat seperti ini ada penjual makanan yang memasang harga gila-gilaan, namun memasang harga makanan mestinya sudah menjadi kewajiban dasar yang harus dilakukan.
Masakan Pindang Srani Jobokuto Jepara disajikan dalam sebuah mangkuk cukup lebar, ditemani sepotong tahu tempe dan lalapan standar. Mungkin malam baru jatuh sehingga kami tak menunggu lama sampai makanan terhidang, karena belum banyak penikmat kuliner malam yang datang.
Daun kemangi menjadi bagian sajian Pindang Srani Jobokuto Jepara. Ikan pindang yang kami santap adalah kakap, namun ada juga pindang srani yang menggunakan ikan kembung. Seni makan ikan adalah bagaimana agar berdamai dengan durinya. Jangan sampai terbawa dan menusuk sesuatu di dalam mulut, apalagi sampai tertelan.
Daging ikan yang saya santap berasa empuk dan gurih, tentu dimasak lama dengan ragam bumbu yang menghilangkan rasa amisnya. Selain bawang putih dan merah, untuk membuat pindang srani biasanya ada cabe rawit, jahe, lengkuas yang di geprek, daun salam, serai, dan buah asem. Juga ditambahkan tomat hijau, garam, gula pasir, jeruk nipis, dan kunyit.
Selain di Jobokuto, pindang srani juga bisa ditemui di warung dan restoran di seputar Kota Jepara. Jobokuto, yang menjadi nama pusat kuliner ini, berasal dari kata "jobo" yang berarti luar (lawannya jero, dalam), namun bisa juga berarti berkunjung. Sedangkan "kuto" atau "kutho" adalah kota dalam bahasa Jawa. Nah, berkunjung nggih ke sana.
Pindang Srani Jobokuto Jepara
Alamat : Pusat Kuliner Jobokuto Jepara, sebelah Shopping Centre Jepara. Lokasi GPS : -6.5874816,110.6670535, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam Buka : 16.00 - 23.00. Hotel di Jepara, Tempat Wisata di Jepara, Peta Wisata Jepara.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.