Agustus 26, 2020

Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara

Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara merupakan masjid peninggalan Kyai Mojo (sepupu dan penasihat spiritual Pangeran Diponegoro) dan para pengikutnya yang dibuang oleh Belanda ke Tondano pada akhir tahun 1829, menjelang berakhirnya Perang Jawa. Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo terletak di Kelurahan Jawa Tondano, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, sekitar 1 km sebelum lokasi Makam Kyai Mojo.

Saat dibangun pada sekitar tahun 1854, bangunan asli Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo masih berbentuk mushola sederhana dengan dinding terbuat dari bambu dan beratap rumbia. Pemugaran Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo dilakukan pada 1864, dipimpin Raden Syarif Abdullah bin Umar Assegaf yang dibuang Belanda ke Kampung Jaton (Jawa Tondano) bersama rombongannya pada tahun 1860.

Selanjutnya Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo mengalami renovasi pada 1974, 1981, dan 1994. Mungkin ada lagi renovasi setelah itu yang membuat penampilan masjid menjadi elok, bukan hanya penampilan luarnya namun juga bagian dalamnya. Ketika kami berkunjung, seingat saya, hari menjelang siang namun belum lagi masuk waktu untuk shalat dzuhur sehingga masjid masih sepi.

masjid agung al-falah kyai mojo minahasa sulawesi utara

Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara yang bergaya Joglo dengan atap limasan tumpang, menyerupai bentuk bangunan Masjid Agung Demak di Jawa Tengah. Dari puncak menara masjid yang cukup tinggi itu pengunjung bisa melihat seluruh perkampungan Jawa Tondano dan desa-desa di sekitarnya, serta sebagian dari Danau Tondano dengan warna airnya yang kebiruan.

Sebagai pembatas halaman Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo dengan jalan di depannya telah dipasang pilar beton dengan bilah-bilah pagar besi cantik menyerupai tusuk sate, yang mengingatkan pada bentuk tusuk sate yang ada pada puncak Gedung Sate di Bandung. Di bagian tengah pagar yang artistik itu terdapat pintu pagar dengan desain yang tak biasa namun cukup cantik.

Untuk memudahkan akses ke dalam ruang utama, Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo memiliki pintu samping di sebelah kanan dan kiri ruangan utama masjid. Jendela-jendela kaca sebagai sumber cahaya di siang hari mengambil bentuk seperti panah, mengingatkan saya pada rancangan Masjid At Tin di Jakarta Timur. Sedangkan mimbarnya terbuat dari kayu berukir halus bertuliskan ayat-ayat Al-Quran yang konon ditoreh oleh para kyai.

masjid agung al-falah kyai mojo minahasa sulawesi utara

Ruang utama Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara memiliki empat soko guru atau pilar kayu setinggi 18 meter yang menyangga bangunan atapnya. Ada ornamen indah, berupa torehan suluran dan bebungaan, pada setiap umpak atau bagian dasar soko guru masjid. Pada bangunan jaman dahulu, umpak biasanya terbuat dari batu gunung, sehingga sangat awet.

Bagian dalam atap Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo sepenuhnya terbuat dari kayu yang ditata dengan rapi dan sangat artistik. Ukiran halus bercitarasa tinggi ditoreh di kayu bersilang lengkung yang berada di bagian pusat. Lampu gantung dengan 38 titik lampu melingkar berkomposisi 14-12-8-4 mempercantik ruang dalam masjid, yang jika dilihat pada malam hari tentulah lebih indah saat lampunya menyala.

Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara berdiri dengan anggun di Perkampungan Jawa Tondano yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dimana mereka hidup tentram dan damai di tengah-tengah permukiman masyarakat Minahasa di sekitarnya yang mayoritas beragama Kristen. Memang sudah seharusnya kepercayaan dan agama membawa kebaikan, kedamaian, kerukunan, ketenteraman, dan kemajuan bagi diri dan lingkungan sekitarnya.

masjid agung al-falah kyai mojo minahasa sulawesi utara

Lampu gantung yang indah dengan latar belakang bilah kayu berukir halus pada dalaman atap sempat saya ambil fotonya dengan berbaring terlentang pada karpet masjid, suatu cara yang biasa saya lakukan ketika memotret bagian tengah masjid. Dalaman pusat masjid biasanya merupakan salah satu bagian terindah yang ada di dalam ruangan masjid, selain bagian mihrab.

Setelah puas mengagumi dan memotret bagian dalam Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo, kami pun keluar masjid dan masuk ke dalam menara yang berada di samping masjid, dan dengan hati-hati mulai meniti satu persatu tangga yang memiliki kemiringan sekitar 70 derajat di dalam menara berlantai enam itu. Lubang di beberapa lantainya dipersempit dengan bilah bambu karena sedang dalam perbaikan, membuat kami harus ekstra hati-hati agar kamera dan kepala tidak tertumbuk.

Tak sia-sia kami menghabiskan waktu dan tenaga untuk merayap ke dek pengamatan di puncak menara Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo Minahasa Sulawesi Utara keren pemandangan dari sana sangatlah luas ke empat penjuru mata angin. Kami bisa melihat dengan jelas Kampung Jawa Tondano di latar depan dan lahan persawahan yang sangat subur di belakangnya. Lebih jauh di belakang persawahan adalah sudut Danau Tondano yang indah.


Masjid Agung Al-Falah Kyai Mojo

Alamat: Kampung Jawa Tondano, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasi GPS 1.3103487, 124.9194753, Waze. Tempat Wisata di Minahasa, Peta Wisata Minahasa, Hotel di Manado.
Label: Masjid, Minahasa, Sulawesi Utara, Tondano, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.