Saat itu sebenarnya masih belum lagi tengah hari, namun perjalanan darat yang cukup menegangkan melewati jalur maut itu, meskipun diseling berhenti beberapa kali untuk memotret rumah gadang di sepanjang perjalanan, membuat kami cepat lapar dan merasa layak untuk dihadiahi dengan masuk ke lapak Rumah Makan Pagi Sore.
Di sepanjang jalan menurun tajam, panjang dan bahkan sangat panjang, serta berkelok itu ada saja di sana-sini pemandangan truk besar yang tersuruk ke tebing batu. Itu adalah cara praktis untuk menghentikan truk ketika supirnya merasa tak sanggup lagi mengontrol laju kendaraannya, menghindari kecelakaan yang lebih fatal.
Seperti biasanya di rumah makan Padang lainnya, di Rumah Makan Pagi Sore ini pun tidak harus menunggu lama setelah kami duduk di kursi yang masih kosong, deretan piring berisi berbagai macam lauk, sayur serta beberapa piring nasi telah terhidang di atas meja.
Gulai Kepala Ikan Kakap, salah satu andalan utama Rumah Makan Pagi Sore yang tampak pada foto di atas, adalah merupakan hidangan lezat yang kami santap ludas pada siang hari itu. Ini mengingatkan saya pada santapan lezat gulai kepala ikan lainnya, yaitu Gulai Kepala Manyung Pak Rozi di Pekalongan.
Bisa dibilang tak begitu mudah untuk membuat masakan gulai kepala ikan kakap yang rasanya sedap dan pas. Selain dibutuhkan ramuan bumbu dan rempah yang bermacam-macam, juga dibutuhkan pengalaman cukup agar masakan ikannya empuk, tidak terlalu matang dan tidak terlalu mentah yang membuatnya kurang sedap ketika dikunyah.
Ragam lauk pauk yang terhidang mengundang selera di atas meja makan kami. Kelebihan rumah makan Padang dibandingkan semua rumah makan daerah yang lain adalah keroyalannya dalam menyajikan segala macam pilihan makanan tanpa takut repot. Kekurangannya adalah mereka sanggup menguras kantung jika yang ada di meja dilalap semua.
Andalan Rumah Makan Pagi Sore lainnya adalah ayam goreng yang rasanya gurih dan nikmat digigit selagi hangat. Karena ayam kampung yang dipotong masih berusia relatif muda, berumur sekitar 40 hari, maka beberapa potong ayam pun dengan cepat berpindah ke perut.
Entah bagaimana caranya, namun ayam goreng yang terhidang di Rumah Makan Pagi Sore Padang ini sepertinya selalu dalam keadaan panas, oleh karena hanya ketika masih panas kesedapan berada di puncaknya. Ini tentu butuh manajemen yang baik, agar di satu sisi bisa terhidang panas, di sisi lain jangan sampai pengunjung menunggu lama karena ayam masih digoreng.
Rumah Makan Pagi Sore
Alamat: Jl. Pondok No. 143, Padang, Sumatera Barat. Lokasi GPS: Google Maps, Waze. Info Padang : Wisata Padang lainnya, Peta Wisata Padang, Hotel Padang.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.