Keempat menara, kubah dan ornamen, serta bentuk bangunan masjid memang menyerupai salah satu masjid yang berada di Andalusia, Spanyol, meskipun bukan Masjid Agung Andalusia peninggalan bangsa Moor yang sekarang telah berubah menjadi Gereja Katedral Kristen Katolik Roma.
Bagian mihrab Masjid Andalusia Sentul. Selain ornamen yang berada di sekitar mihrab, dinding ruangan masjid lainnya tampak masih polos. Sepi. Belum ada hiasan kaligrafi atau ornamen yang memperindah ruangan. Masjid ini nampaknya belum selesai benar dikerjakan, masih jauh dari kesan agung yang melekat pada nama Andalusia yang menjadi pengingat kejayaan pemerintahan Bani Umayyah di wilayah Spanyol.
Ornamen pada bagian dalam langit-langit kubah utama masjid. Cukup indah, namun belum cukup untuk mampu membunyikan decak kagum pengunjung terhadap masjid ini.
Salah satu sisi pada ruangan utama Masjid Andalusia, memperlihatkan lorong akses di sebelah kanan yang menuju arah keluar melalui turunan dan lalu belok ke kiri. Pada dinding tepian balkon di atas dihias dengan kaligrafi memanjang dengan pagar warna keperakan di atasnya.
Pandangan tegak pada bagian muka Masjid Andalusia STEI Tazkia dengan keempat menaranya yang tinggi ramping dan lancip pada puncaknya.
Pandangan lebih dekta yang memperlihatkan detail ornamen pada menara serta dinding depan masjid yang cukup elok. Jika saja lubang jendelanya dipasang kaca pateri tentu akan terlihat lebih indah.
Pandangan dekat pada ornamen pada pusat langit-langit ruang utama masjid, dengan tulisan Asmaul Husna yang ditulis secara konsentrik. Sebuah karya yang cantik.
Kaca patri pada dinding belakang ruang imam dengan huruf "Allah" dan tulisan kaligrafi mengelilinginya.
Pandangan tegak yang memperlihatkan akses masuk dan keluar yang melewati turunan di sebelah kanan, serta langit-langit ruangan yang cukup tinggi dengan lubang-lubang hawa berbentuk segi empat
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.