Rumah penduduk yang letaknya berada di bawah tanggul Sungai Ciliwung. Bisa dibayangkan resiko yang dialami warga jika saja tanggul Sungai Ciliwung itu jebol pada saat air meluap di puncak musim penghujan. Semoga tanggul yang dibangun telah selesai dan sangat kuat.
Sebelum meninggalkan Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok ini, saya sempatkan naik ke bibir sungai Ciliwung dan mengambil beberapa potret. Letak monumen sangat dekat dengan bantaran kali. Pemerintah daerah setempat saat itu tengah membangun dinding beton untuk mencegah abrasi sungai. Namun pekerjaan ini terhenti, nampaknya karena alokasi dananya tidak kunjung turun.
Beberapa pekerja tampak tengah mengganti pagar yang mengelilingi Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok ini. Dari mereka saya mengetahui keberadaan rumah babah Djiaw Kie Siong.
Suasana di sekitar Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok yang tepat berada di tepi jalan besar. Jalan ke kanan adalah ke arah tanggul Sungai Ciliwung yang sempat saya datangi sesaat sebelum meninggalkan lokasi.
Sebelum terjadi krisis ekonomi 1998, pemerintah telah mulai membangun sebuah monumen besar untuk melengkapi Monumen Rengasdengklok yang sudah ada. Pada saat saya datang monume ini berada dalam kondisi terlantar. Mudah-mudahan saja sekarang sudah selesai dibangun.
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.