Sebenarnya yang masuk daftar kunjung saya adalah Kelenteng Hian Thian Siang Tee, yang lokasinya dekat Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara ini. Hanya saja karena sudah lapar makan dan bantal, membuat pikiran tak kritis. Lagi pula di Jepara saya mencatat hanya satu kelenteng. Karena tak mengecek ulang nama kelenteng ini, akibatnya Kelenteng Hian Thian Siang Tee malah terlewatkan tak saya kunjungi, dan sampai meninggalkan Jepara pun saya mengira urusan kelenteng selesai. Baru sadar ketika mulai menulis. Bagaimana pun saya menghibur diri karena Hok Tek Ceng Sin Jepara ini merupakan kelenteng tua yang juga cantik.
Tidak ada catatan pasti tentang kapan Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara ini berdiri, namun ada yang menyebut bersamaan dengan berdirinya Masjid Agung Demak yaitu tahun 1466 M. Bangunan aslinya berada di samping kanan gapura kelenteng yang bertulis "Gerbang Damai Sejahtera", karenanya kelenteng ini juga dikenal sebagai Kelenteng Gerbang Damai Sejahtera.
Penampakan bangunan utama Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara yang menggunakan atap pelana tumpang khas bangunan Tiongkok. Di puncaknya terdapat patung sepasang naga yang tengah berebut mustika, dengan empat tulisan dalam huruf Tionghoa di bawahnya.
Naga dalam tradisi kepercayaan Tionghoa pada jaman dahulu adalah merupakan lambang keadilan, kekuatan dan menjadi penjaga barang-barang dan tempat suci. Sepasang Ciok say, singa penjaga kelenteng semacam Dwarapala di pura, tampak berjaga di Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara ini.
Ciok say (Singa Kilin) tersusun dari 18 jenis binatang. Badan kuda sisik ular dan ikan, buntut kura-kura, kaki burung-macan-kerbau-menjangan, mata kepiting, telinga kelinci, taring macan, jenggot dan mulut singa. Ciok say jantan memegang bola dan betinanya memegang anaknya.
Pada setiap pilar di serambi Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara terdapat lukisan binatang yang menggambarkan 12 Shio dalam tradisi Tionghoa, yaitu Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi. Sementara lubang hawa pada dinding dihias ornamen sepasang naga yang sangat indah.
Arti harafiah Hok Tek Ceng Sin atau Fu De Zheng Shen adalah "dewa bumi atas kemakmuran dan jasa". Ada perbedaan dengan Dewa Bumi Tho Ti Kong (Tu Di Gong). Hok Tek Ceng Sin adalah sosok satu dewa yang menjadi pelindung masyarakat serta dianggap sebagai dewa bumi secara keseluruhan, dan altarnya dibuat sejajar dengan altar dewa lainnya.
Sedangkan Tho Ti Kong adalah para dewa bumi yang menguasai tanah setempat, seperti tanah dimana kelenteng didirikan. Kelompok dewa ini kedudukannya paling rendah dalam kepangkatan Surga dan paling dekat dengan manusia, sehingga altarnya sejajar dengan lantai. Altar untuk memuja Tho Ti Kong biasanya juga dibuat di makam orang Tionghoa.
Hiolo Thian berkaki tiga untuk memuja Dewa Langit ada di serambi Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara. Pada keempat kakinya ada relief wajah raksasa, demikian pula pada pegangan di kiri kanannya. Relief pada badan hiolo juga menampilan wajah raksasa dan binatang yang menyerupai kepiting dan belalang sembah. Tak ada ornamen naga pada hiolo ini.
Namun pada pilar tampak melilit seokor naga dengan mata yang mencorong menyala, berhadapan dengan harimau. Naga melambangkan keselamatan, serta pelindung arah timur yang melambangkan musim semi atau mulainya kehidupan baru. Sedangkan harimau melambangkan keberanian dan pelindung dari roh-roh jahat, serta pelindung arah barat (musim gugur).
Rupang Hok Tek Ceng Sin yang diapit sepasang naga berwarna keemasan di Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara. Suasana di dalam ruangan cukup gelap karena penerangan yang kurang memadai, dan saya tidak membawa tripod sehingga agak sulit untuk mengambil gambar ini. Hanya dengan bertelekan pilar bisa dihasilkan gambar yang lumayan baik ini.
Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara
Alamat : Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Jepara. Lokasi GPS : -6.7878272, 110.7207084, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Jepara, Tempat Wisata di Jepara, Peta Wisata Jepara.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.